BACALAH DENGAN MENYEBUT ROBB-MU YANG TELAH MENCIPTAKAN - DIA TELAH MENCIPTAKAN MANUSIA DARI SEGUMPAL DARAH - BACALAH, DAN ROBB-MULAH YANG MAHA PEMURAH - YANG MENGAJAR MANUSIA DENGAN PERANTARAAN QALAM - IA MENGAJAR KEPADA MANUSIA APA YANG TIDAK DIKETAHUINYA - (QS AL-ALAQ : 1-5)

Sabtu, 30 November 2013

TALAQQI

H. Akbar
Ketua Yayasan Arrafiiyah


Talaqqi berasal dari kata liqa yang berarti pertemuan, sedangkan talaqqi bermakna, menuntut ilmu langsung bertatap wajah dengan seorang guru, seorang murid akan melihat langsung bibir guru mengucapkan ilmu, melihat langsung ke depan mata guru, dan semua ekspresi guru saat mentransfer ilmunya.


Guru memiliki dua sifat alami, keburukan dan kebaikan. Guru sejati akan selalu menghadirkan energi kebaikan dalam tindakannya. Di ruang-ruang kelas dia hadir dengan pesona yang menginspirasi tentang adab, dan mencontohkan secara langsung bagaimana berbuat. Makanya seorang murid tak cukup hanya dengan membaca, tapi secara nyata ia harus menjadi timba yang langsung bertatap muka dengan guru untuk mengetahui secara jelas penerapan teori-teori dalam buku, karena buku bersifat pasif, tak bisa ditanya dan tentunya tak bisa menjawab pertanyaan secara langsung. Tapi pada guru sejati kita akan mendapatkan pemahaman, dapat bertanya langsung dan melihat ekspresinya merasakan teduh tatap matanya, begitulah guru sejati, akan menghadirkan contoh kesejatian adab.


Kita kenal nama Lukman Al Hakim, seorang yang diistimewakan Allah sehingga namanya tercantum sebagai salah satu nama surah dalam Al Quran, dari Lukman Al Hakim kita belajar tentang kesejatian sosok guru, yang ia ajarkan pertama kali kepada muridnya (anaknya) adalah tentang mengesakan Allah, ilmu Tauhid, “ Ya Bunayya La Tusyrik billah, innasy-syirka Lazhulmun Adziim”

Ia memanggil anaknya dengan sebutan yang lembut dan menenteramkan, “Ya Bunayya” wahai anakku yang tercinta, janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya syirik itu adalah dosa yang teramat besar.
Calon guru atau memang guru hendaknya benar-benar mengetahui bahwa nilai tauhid yang harus ditanamkan kepada anak-anak peserta didik.

Dari sekian banyak ciri dan tanda guru sejati, kita dapat melihatnya dari sirah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dari para sahabat dan orang-orang shalih, dan bangsa ini harus menjadi bangsa yang menghargai jasa-jasa guru, agar bangsa ini menjadi bangsa yang terahmati, terberkati, untuk menjadi baldatun thayyibatun warabun ghafur.

Dalam sejarah Nagasaki dan Hiroshima, saat dibombardir dan luluh lantak, yang pertama ditanya adalah, masih ada berapa guru yang tersisa ?! Ini adalah tanda bahwa mereka menyadari, betapa urgennya kehadiran guru untuk mewujudkan bangsa yang jaya !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar